Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan impor nonmigas terbesar Agustus 2019 dibanding Juli 2019 pada golongan mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 259,8 juta atau turun 9,88%.
Sedangkan peningkatan terbesar impor adalah golongan benda-benda dari besi dan baja sebesar US$ 46,4 juta atau naik 14,77%.
"Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama Januari-Agustus 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 10,47%,10,70%, dan 5,72%," ujar Suhariyanto di kantornya, Senin (16/9/2019).Adapun 3 negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Agustus 2019 ditempati oleh China dengan nilai US$ 28,47 miliar atau sebesar 29,17%. Disusul oleh Jepang dengan US$10,49 miliar atau 10,75%, dan Thailand US$ 6,27 miliar atau mencapai 6,43%. "Impor nonmigas dari ASEAN 19,54%, sementara dari Uni Eropa sebesar 8,47%," ujar Suhariyanto.
Berikut 10 komoditas impor RI pada Agustus 2019:
- Mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 2,37 miliar
- Mesin/peralatan listrik sebesar US$ 1,68 miliar
- Plastik dan barang dari plastik sebesar US$ 736 juta
- Kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 546,6 juta
- Benda-benda dari besi dan baja sebesar US$ 360,6 juta
- Perhiasan atau permata sebesar US$ 216,8 juta
- Buah-buahan sebesar US$ 118 juta
- Daging Hewan sebesar US$ 77,7 juta
- Sayuran US$ 57,9 juta
- Kapal terbang dan bagiannya sebesar US$ 82,8 juta.
(dru)
"sayur" - Google Berita
September 16, 2019 at 01:40PM
https://ift.tt/2QsDMKL
RI Kebanjiran Impor Sayur dan Buah di Agustus 2019 - CNBC Indonesia
"sayur" - Google Berita
https://ift.tt/2MUT4Fn
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RI Kebanjiran Impor Sayur dan Buah di Agustus 2019 - CNBC Indonesia"
Post a Comment