SURYA.co.id | SURABAYA - Kesehatan itu mahal harganya. Karena itu kebutuhan memperoleh bahan makanan yang aman menjadi sangat penting bagi sebagian orang, termasuk warga perkotaan.
Untuk itu, mereka memutuskan memroduksi bahan makan sendiri.
Ini pula yang menjadikan praktik urban farming digemari masyarakat kota, termasuk warga di Surabaya.
Salah satunya dipikirkan Retno Winarni, pelaku urban farming asal Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Ibu rumah tangga ini memutuskan memulai menjaga kesehatan dari hal yang kecil, yaitu makanan sehari-hari.
Ia pun menjalankan urban farming, yaitu praktik budidaya, pemrosesan, dalam lahan yang sempit sekalipun, hingga distribusi bahan pangan di sekitar kota.
Sejak 2017, Retno mulai menanam dan merawat beragam sayur yang dikonsumsi sehari-hari.
"Waktu itu, saya mendapat pembagian instalasi (hidroponik). Beberapa sayur yang saya tanam ada selada, sawi, kadang ganti sayur pakcoy," ungkapnya, akhir pekan lalu.
Setelah itu, ia mengembangkan kebunnya dengan membeli instalasi sendiri. Hingga sekarang, kegiatan berkebun terus dilakukan.
Menanam sayur sendiri, diakui Retno, memang membutuhkan tenaga yang lebih besar daripada membeli langsung di pasar.
"Tetapi, kalau menanam sendiri sayurnya pasti lebih sehat. Banyak sayur yang dijual yang sudah tidak aman. Banyak yang disemprot pestisida. Sementara kalau menanam sendiri, lebih sehat. Kalau pun ada hama, disemprotnya dengan yang alami," tuturnya.
"sayur" - Google Berita
November 18, 2019 at 12:26AM
https://ift.tt/2pveCyi
Tanam Sayur demi Hidup Sehat: Retno dan Rendri Tekuni Urban Farming di Rumah - Surya
"sayur" - Google Berita
https://ift.tt/2MUT4Fn
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tanam Sayur demi Hidup Sehat: Retno dan Rendri Tekuni Urban Farming di Rumah - Surya"
Post a Comment